Partai Demokrat mengapresiasi aksi blokir dan peretasan terhadap situs resmi ormas perusuh Front Pembela Islam (FPI) di jejaring internet.
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melanie Leimena Suharli, aksi itu merupakan bentuk protes masyarakat terhadap FPI yang kerap membuat onar dalam berbagai kesempatan.
"Saya rasa bagus, respon dari masyarakat kita harus perhatikan. Kalau begitu kan berarti masyarakat tidak menghendaki FPI," ujarnya di gedung DPR Jakarta, Rabu (24/7).
Melani mengingatkan sisi hukum dalam aksi blokir dan peretasan itu. Menurutnya, semua unsur masyarakat harus duduk berdialog bersama untuk membahas sanksi apa yang pantas diberikan kepada FPI.
"Unsur organisasi besar NU dan Muhamadiyah juga dilibatkan. Jadi, tidak ada lagi masalah, dan memutuskan bersama sanksi FPI," katanya.
Diketahui, laman resmi FPI yang beralamat www.fpi.or.id diretas orang tak dikenal. Situs yang memuat pernyataan Ketua FPI Habib Rizieq Syihab dengan menyebut Presiden SBY pecundang itu dibajak berkali-kali.
Akibat diretas, tampilan situs selalu berubah yang awalnya terdapat gambar bendera merah putih, Kabah, dan logo FPI berubah menjadi logo grup idol JKT48 dengan latar belakang hitam.
Selain itu, tampilan situs FPI juga berubah menjadi hanya tulisan 'Maintenance untuk Selamanya by Fake Admin FPI', 'Adminnya Galau nih yeee', 'udah dong kasian admin.a nangis loh', dan 'Front Penghancur Islam! Situs Yang Udah Mau Almarhum Ini Pindah Ke id.wikipedia.org/wiki/Daftar_aksi_Front_Pembela_Islam'.
Peretas sendiri menamakan dirinya JKT48 Cyber Team. Mereka juga menuliskan, 'Whatever I Like JKT48, Problem?'. [rus]
Sumber : RMOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar